Cedera sekarang menjadi satu-satunya ancaman bagi Liverpool saat Wijnaldum pincang saat Watford menang

Penjepit Mohamed Salah memastikan kemenangan kandang atas Hornets tetapi para pemimpin Liga Premier kehilangan pemain kunci lainnya karena cedera.

Wajah Jurgen Klopp pada akhirnya mengatakan itu semua.

Menyenangkan, ya, tapi juga lega. Dan mungkin sedikit khawatir juga.

Ini adalah sore untuk bertahan, bukan menikmati. Liverpool mempertahankan keunggulan mereka di puncak Liga Premier tetapi mereka melakukan cuaca berat melawan klub papan bawah Watford. Pada saat-saat di babak kedua di Anfield, sepertinya mereka akan kehilangan poin hanya untuk kedua kalinya musim ini.

Tentu saja tidak. Dua finish Mo Salah yang luar biasa, satu di setiap babak, memastikan The Reds maju. Di sisi lain, tampilan bertahan yang tegas, dipimpin oleh Alisson Becker yang brilian dan Joe Gomez yang mengesankan, mengamankan clean sheet ketiga secara beruntun.

Berita bagus, pasti. Tapi kegembiraan dari kemenangan lain, yang ke-16 dari 17 pertandingan liga musim ini, diliputi oleh penampilan pemain lain yang mengalami cedera.

Gini Wijnaldum adalah korban kali ini, pelatih asal Belanda itu tertatih-tatih di awal babak kedua karena cedera hamstring. Pada saat Liverpool sudah kehilangan Joel Matip, Dejan Lovren dan Fabinho, dan ketika pertandingan datang lebih cepat dari sprint Salah, mereka bisa mendapatkan masalah lain.

"Ini masalah otot," Klopp mengkonfirmasi setelah itu. "Dia mungkin bisa terbang ke Qatar, tetapi masalah saya adalah saya tidak tahu cedera apa itu. Besok kita akan tahu lebih banyak."

Klopp, seperti yang diharapkan, beristirahat dan bergiliran untuk kunjungan pasukan Nigel Pearson. Andy Robertson ada di bangku cadangan, demikian juga Naby Keita. Xherdan Shaqiri memulai dan James Milner, yang baru menandatangani kontrak dua tahun, berada di bek kiri.

Liverpool kurang lancar. Watford, dalam pertandingan pertama Pearson sebagai manajer, membela waktu yang dalam dan terbuang sia-sia, serta dua peluang bermata emas yang secara tak terduga didorong oleh Abdoulaye Doucoure dan Ismaila Sarr.

Anfield, umumnya, mengantuk dan terkadang narkotika. Liverpool ceroboh dengan umpan-umpan mereka dan memberikan sedikit dorongan sampai mereka hidup tujuh menit sebelum jeda.

Itu adalah serangan balik kilat, tandukan longgar Will Hughes dimanfaatkan oleh Roberto Firmino, yang mengirim Sadio Mane jauh ke kiri. Umpan Mane untuk Salah adalah lebih awal, dan orang Mesir yang melakukan sisanya. Hasil akhirnya, membungkuk ke sudut kiri atas Ben Foster, luhur.

Mane mungkin sudah tenang dengan yang kedua di awal periode kedua, hanya untuk VAR menemukannya offside oleh lebar kuku. Suatu hari mereka akan menemukan cara untuk membuat teknologi berfungsi dalam keadaan seperti itu, tetapi untuk saat ini prosesnya cacat dan membuat frustrasi, apa pun kesetiaan Anda.

Karena itu, Wijnaldum pergi dan Robertson datang, tetapi Liverpool membutuhkan Alisson untuk menjadi yang terbaik untuk menyangkal pertama Sarr dan kemudian Gerard Deulofeu sebagai Watford menekan.

Akhirnya saraf diselesaikan oleh Salah, bereaksi dengan brilian untuk mengalihkan tembakan salah satu pemain pengganti Divock Origi di menit terakhir. Itu empat dari tiga sekarang untuknya, dia menemukan sentuhan skornya pada waktu yang tepat.

Maka Liverpool menuju ke Qatar, di mana mereka akan berusaha untuk menjadi Juara Dunia Klub Poker online terpercaya untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.

Ambisi besar, tetapi sama pentingnya bagi Klopp, mungkin, adalah mereka kembali tanpa masalah kebugaran baru.

Karena saat ini jika ada sesuatu yang ingin dicapai antara Liverpool dan gelar liga yang didambakan itu, itu bukan Leicester atau Manchester City atau VAR, itu akan menjadi cedera dan kelelahan.